Sekolah Rakyat dimulai 14 Juli – Keadilan sosial atau segregasi sosial pendidikan?

Sekolah Rakyat dimulai 14 Juli – Keadilan sosial atau segregasi sosial pendidikan?


Siswa diantar orangtuanya saat mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Bogor, Sentra Terpadu Inten Soeweno (STIS), Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (14/7/2025)

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Keterangan gambar, Siswa diantar orangtuanya saat mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Bogor, Sentra Terpadu Inten Soeweno (STIS), Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (14/7/2025)

Pemerintah dinilai gegabah karena tanpa kajian mendalam dalam menjalankan program Sekolah Rakyat. Mulai dari persiapan yang belum matang, pelibatan TNI, kurikulum yang campur baur, hingga menggusur sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus.

Sekolah Rakyat yang tersebar di sebanyak 63 titik di berbagai kota di Indonesia mulai berjalan pada 14 Juli 2025.

Di bawah naungan Kementerian Sosial, Sekolah Rakyat menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang rawan putus sekolah. Mereka yang masuk Sekolah Rakyat akan ditempatkan ke dalam asrama.

Akan tetapi, konsep yang ditawarkan pemerintah melalui program ini merupakan bentuk segregasi sosial dalam pendidikan dan bisa berdampak besar pada psikologis anak, kata pengamat.



Sumber

Basa Juga