Thailand Siap Tempuh Jalur Mediasi dengan Kamboja

JURU Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura, mengatakan Bangkok siap berdialog dengan Kamboja perihal meningkatnya eskalasi di perbatasan, termasuk melalui mediasi Malaysia yang sedang memegang tongkat Ketua ASEAN.
“Kami terbuka untuk menyelesaikan ini secara diplomatik, baik bilateral maupun dengan bantuan Malaysia. Namun sejauh ini belum ada respons dari pihak Kamboja,” ujar Balankura.
Thailand juga menuduh pasukan Kamboja menargetkan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan SPBU, dalam serangan roket mereka. Sebaliknya, Kamboja menuding Thailand telah menggunakan munisi curah (cluster munitions), senjata yang dilarang di banyak negara karena membahayakan warga sipil.
PM sementara Thailand, Phumtham Wechayachai, memperingatkan bahwa situasi dapat “berkembang menjadi perang” jika tidak segera dikendalikan.
Wechayachai menambahkan, pada prinsipnya Thailand telah bersedia melakukan gencatan senjata. Namun, kata dia, Thailand ingin melihat ketulusan dari pihak Kamboja dalam menghentikan sengketa perbatasan.
Sengketa yang telah lama berlangsung antara Thailand dan Kamboja atas Kuil Preah Vihear dari abad ke-11, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO, meningkat drastis pada Kamis (24/7/2025).
Bentrokan bersenjata antara Kamboja dan Thailand memasuki hari ketiga pada Sabtu (26/7/2025), dengan jumlah korban tewas diperkirakan mencapai 33 orang. Angka kematian ini menjadikannya konflik paling mematikan antara Kamboja dan Thailand dalam lebih dari satu dekade.
Sehari sebelumnya, Perwakilan Tetap Kamboja untuk PBB, Keo Chhea, menyatakan pihaknya meminta gencatan senjata tanpa syarat dan menyerukan penyelesaian damai atas sengketa perbatasan dengan Thailand.
“Kamboja meminta gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan kami juga menyerukan penyelesaian damai atas sengketa ini,” kata Chhea kepada para jurnalis seusia menghadiri pertemuan dengan Dewan Keamanan (DK) PBB seperti disitat, Minggu (27/7/2025).
Sebagai informasi, DK PBB menggelar pertemuan tertutup pada Jumat pukul 19:00 GMT atau Sabtu pukul 02:00 WIB menyusul pertempuran antara Kamboja dan Thailand. (Ant/I-1)